26 Des 2007

BIJAK MENYIKAPI KENTUT

BIJAK MENYIKAPI KENTUT !!!

Jangan berpikir judul ini Norak atau Jorok lho. Memang kentut itu jarang dibahas dalam berbagai seminar, diskusi apalagi FGD tentang kentut bahkan oleh dokter sekalipun. Namun Kentut, sekali lagi Kentut adalah hal yang lumrah terjadi dan bersinggungan dengan kehidupan kita sehari hari, walau setiap kali bersinggungan baunya “ SRENG BANGET“ .Kagak ada yang semriwing. Namun kentut ya terjadi setiap saat, bahkan tanpa predisksi sama sekali dengan berbagai bau dan bunyi. Sebenarnya ada beberapa tipe bunyi dan penyebab mengapa kok sampai berbunyi begitu, tapi itu gak perlu dibahas lah. Manfaatnya sangat kecil, sementara penelitiannya susah, karena selain malu, menunggu orang kentut pun sangat lama, sampai kita terkentut sendiripun mungkin yang ditunggu belum kentut juga.
Terlepas dari bau dan perasaan terhadap orang lain, kentut adalah nikmat ALLAH yang perlu disyukuri. Coba bayangkan seandainya kita tidak bisa kentut, tentu kita akan ke dokter atau salah salah ke dukun untuk bisa kentut. Selain perlu biaya tentu malu juga “ masak keren keren penyakitnya kagak bisa kentut? “. Kentut juga tidak perlu bayar. Bandingkan dengan kencing yang seribu. Coba kalau kentut bayar, ada yang sekali kentut keluar 3 kentutan. Bisa 3 ribu deh. Bisa habis biaya hanya untuk urusan kentut
Namun kentut yang sebenarnya hal wajar telah menjadi hal yang memalukan karena mungkin baunya, sehingga banyak orang yang menahan kentut atau minimalnya berusaha untuk tidak membunyikan kentutnya, atau trik terakhir yang pernah saya dengar, seseorang ketika kentutnya bunyi, buru buru menarik dan menggeser kursi “ “GRUK” sehingga yang terdengar adalah bunyi “GRUK” kursi tersebut.
Bagi kita, sudah seharusnya BIJAK DALAM MENYIKAPI HAL INI. Tidak berlebih lebihan dalam hal ini juga tidak kekurangan atau menahan nahan. Dan kalau ada orang lain yang kentut, terutama kita belum kenal atau orang tersebut mempunyai sifat pemalu, jangan lah membuka AIB orang tersebut, karena mungkin kentutnya memang sudah masanya keluar. 3 Tipe Kejadian yang kita bisa ambil sebagai IBROH , akan saya paparkan sebagai berikut :
Ketika Saya SMA, kebiasaan beberapa orang cowok kalau kentut dikerasin dan di kipasin. Tiba tiba, ketika suasana hening, mungkin karena sudah tidak kuat, seorang cewek kentut dengan bunyi Tiiiiet…!seketika semua ketawa tanpa bisa ditahan, meja dipukul pukul karena lucunya, bahkan ada yang kakinya naik keatas meja sementara pantatnya tetap dikursi sambil memukulkan tumitnya ke meja. Bagaimana dengan si Cewek? Terpukul dan malu, tidak bisa berkata apa apa. Harga dirinya jatuh. Kentut yang ditahan tahan ternyata keluar juga.Pantas kah jadi bahan tertawaan???
Ketika saya baru masuk kerja, ada Research tentang Susu Kental Manis di Rural area di Tasik.1 Desa dicover oleh 2 orang, aku dan temanku cewek Namanya daerah pedalaman, sawah, gunung dan lembah ya perlu kudaki. Eh ketika, naik ke sebuah tempat yang agak tinggi, ternyata temenku yang perempuan kentutnya keluar. DUT!! Eh, saya sampai terloncat, kirain cewek, kalau manis jarang kentut. Temenku itu langsung meeting dengan ku, pokoknya jangan cerita ke temen temen kita. OK, Aman!
Ketika seorang Ustad sedang berbelanja di Pasar Buah Batu Bandung, dilihat ada sebuah toko yang sepi dan Asri. Cukup lebar juga tempatnya, dan dijaga seorang wanita masih cukup muda. Mungkin anaknya yang punya toko tersebut. Sang Ustad melihat lihat barang yang akan dibeli, sambil membandingkan dengan barang merek lainnya. Ketika pencarian barang sedang berlangsung, rupanya si penjaga toko tersebut akan keluar kentutnya. Dan bener saja, DUT, kentutnya keras tanpa wanita itu sendiri bisa mengeremnya. Sekilas dilirik, wajah si wanita penjaga toko merah padam, malu sama sang ustad. Namanya kentut , sudah terlanjur tentu gak bisa ditarik lagi. Emang pilkada .sang ustad, tenang tenang saja, walau mendengar dengan jelas suara itu.Baginya kentut adalah karunia yang harus disyukuri. Kentut ya kentut, biarin saja, yang kentut tidak usah di olok olok juga tidak usah dikasih selamat. Masak kentut kok dikasih selamat! Ketika pemilihan barang usai, tiba sang ustad untuk membayar dan menuju wanita yang kentut tadi. Sekilas dilirik, wajah merah wanita itu masih terlihat. Dengan pura pura tidak sadar akan hal tersebut, sang ustad memberikan barang barang yang akan dibeli dan bersiap untuk membayar. Semua Rp 23.000 pak, kata penjaga tadi. Ustad tetap diam saja. Rp 23.000 Pak, wanita tadi mengulangi. Berapa??? Tanya ustad. Maaf dik, Telinga saya ini kurang pendengarannya . Ngomongnya harus keras , baru saya bisa mendengar dik. Suara mobil di depan jalan ini aja saya gak dengar dik. Wanita penjaga tadi tersenyum lega, wajahnya berbinar berarti orang yang belanja ini tidak dengar kentut saya tadi. Keduanya merasa lega, ustads kembali kerumahnya dengan tersenyum karena bisa menyelamatkan perasaan si wanita, sedang wanita penjaga toko bergembira karena hanya dialah yang tahu bunyi kentutnya.
Bijak dalam menghadapi sesuatu adalah kewajaran, termasuk dalam hal perkentutan. Bagaimana orang lain senang terhadap diri kita, dan bagaimana membuat orang lain tertutup rasa malunya perlu kebijaksanaan dalam menghadapi suatu masalah. Tidak membicarakan aib orang lain juga menjadi suatu hal yang sangat baik. Membicarakan kejelekan orang lain, kalau tidak ghibah tentu itu sebuah fitnah.
Kentut adalah anugerah, kesehatan, sekaligus bisa memalukan. Bijak dalam menyikapi kentut adalah keharusan. Hidup kentut!
Dari berbagai sumber
Kalimat kentut tertulis sebanyak 68 kali dalam artikel ini.

25 Des 2007

menyiasati hidup

Telah dijelaskan dibanyak buku dan seminar tentang bagaimana seni menata hati. Bagaimana bersemangat, bagaimana menggapai sukses, serta bagaimana membikin percaya diri dan mengurangi rendah diri, serta bagaimana agar selalu positive thinking dan menutup rapat sekecil apapun lobang untuk negative thinking.Beredarnya ratusan buku tentang hal tersebut, dengan tersusun rapi di toko toko buku terkenal bahkan diemperan jalan, sesungguhnya sangat menambah pengetahuan kita akan hal tersebut, sehingga kita banyak mengambil manfaatnya. Itulah seni menikmati hidup. Namun, ternyata, sejarah umat islam, sangat cukup mengajarkan kepada kita tentang hal hal tersebut. Sudah sewajarnya kita melihat para panutan kita. Bagaimana mereka mensiasati hidup. Bagaimana mereka menghadapi keadaan, tentunya dimensi keimanan akan selalu melekat pada mereka.

Dikisahkan seorang salafusholih, seorang yang bermata juling, tidak melihat. Lumpuh tangan dan kakinya. Suatu ketika dia berdoa “ Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang telah memberi kesehatan dan perlindungan kepadaku dari berbagai ujian yang diberikan kepadaku dari berbagai ujian yang diberikan kepada makhluk makhluknya selainku, dan melebihkan aku daripada mereka”.

Seseorang yang kebetulan mendengar do’anya terheran heran dan mengatakan “ Apa yang Allah sehatkan dan lebihkan dari dirimu?”, matamu juling dan tidak bisa melihat, tangan dan kakimu lumpuh?”. Orang shalih itu mengatakan “ Allah telah memberiku lisan yang bisa berzikir dan hati yang bersyukur, serta tubuh yang bisa bersabar atas ujian iniYa Allah, kenikmatan apapun yang aku alami dan seluruh makhlukmu pada pagi ini hanyalah dariMU, tidak ada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan segala syukur.

Saudaraku, salah satu sikap menyiasati hidup ini adalah dengan menata segala perpaduan keadaaan kita menjadi lebih baik. Rosulullah telah mengajarkan kepada kita bahwa semua yang ada pada diri mukmin adalah keberuntungan, jika mendapat musibah dia bersabar. Ini keberuntungan karena Allah akan membalas kesabaran dengan ridhonya, yang siapa tahu yang dianggap musibah tersebut justru sebagai penggugur dosa kita. Sebaliknya jika mendapat keberuntungan dia bersyukur. Syukur kepada Allah menjadikan hati ini tidak keras dan nikmat Allah akan semakin bertambah.

Sebuah kesulitan, bisa berubah menjadi kenikmatan, demikian juga sebaliknya. Kesenangan dan kelapangan bisa berubah menjadi kesusahan dan kesulitan. Mari kita perhatikan apa yang dikatakan Wahab bin Munabih kepada said bin jubair, “ dahulu, orang orang sebelum kalian jika mereka ditimpa cobaan, mereka justru menganggap hal itu sebagai kelapangan. Dan jika mereka diberikan kelapangan, mereka justru menganggap hal itu sebagai cobaan ( Az Suhd, imam ahmad 446 ). Wahb bin munabbih juga pernah jengatakan, “ para wali Allah jika menempuh perjalanan yang sulit, mereka justru optimis, sedangkan jika mereka melewati perjalanan yang mudah mereka malah khawatir.”

Inti dari pesan ini adalah, kita tidak boleh terjebak menjatuhkan vonis pada keadaan yang buruk. Sesungguhnya didunia ini, segala sesuatu tidak hanya bisa dikukur secara lahir. Allah telah memberitahukan kepada kita lewat rosulnya “ Boleh jadi engkau membenci sesuatu, tetapi sesuatu itu baik bagimu. Boleh jadi engkau menykaui sesuatu, tetapi sesuatu itu tidak baik bagimu. ( Qs Al Baqoroh : 216 ).

Saudaraku, Telah dijelaskan oleh ulama ulama kita bahwa Syaitan selalu berusaha untuk membujuk manusia agar jauh dari aturan Allah. Berbagai cara dilakukan oleh syaitan, terlebih untuk masa ini dimana radio, televise, internet , teknologi dan media seolah olah menjadi iklan yang terus menerus memenuhi rumah rumah kita. Kebaikan dan kejahatanpun kian samar dan abu abu, sehingga celah sedemikian tentu dimanfaatkan oleh syaitan.

Tentang hal ini, mari kita simak apa yang dikatakan oleh Harits bin Qais Al Ja’fi “ Jika engkau melakukan kebaikan, janganlah engkau menundanya. Jika engkau didatangi syaitan engkau sedang sholat, lalu syaitan membisikkan bahwa engkau sedang melakukan sholat karena riya’ tambahkanlah sholatmu lebih lama lagi.” (Az Zuhd 430 ).

Saudaraku, perhatikanlah bagaimana syaitan menumbuhkan perasaan seseorang untuk tidak lebih banyak beramal ibadahnya dengan alasan riya. Mungkin kita sering berpikir, wah takut riya nih. Kayaknya kok ada riya nya dikit. Hentikan dulu saja ibadahnya, nanti lagi. Namun, bagi Harits bin Qais, tipu daya ini dilawannya, bahkan ia justru menyatakan agar kita menambah panjang dan lama sholat. Harits bin Qais justru menasehati kita agar lebih memperbanyak amal ibadah yang disebut sebut sebagai amalan riya itu, sambil selalu berdoa kpd Allah agar dijauhkan dari sifat yang tidak baik.

Saudaraku, Keterangan yang lebih jelas tentang hal ini dapat kita lihat dari seorang Tabi’in bernama Uwais Al Qarni. Suatu ketika ia melihat seseorang sedang melakukan sholat. Tapi orang itu kemudian duduk kembali lalu berdiri lagi. Orang itu lalu berdiri lagi, tapi kemudian duduk kembali. Uwais Al Qorni bertanya pada orang tersebut. “ Kenapa engkau melakukan hal itu?” ia menjelaskan “ tadi aku ingin sholat tapi tiba tiba ada bisikan yang mehyebutkan aku melakukan amal ibadah dengan riya’. Lalu aku duduk. Tapi diriku tetap mendorongku untuk melakukan sholat sehingga aku berdiri lagi untuk sholat. Kemudian dating lagi bisikan bahwa aku riya, maka aku duduk kembali.”

Uwais Al Qorni lalu berkata ,” Apakah saat sendirian dan tidak ada orang yang melihatmu, engkau juga melakukan sholat seperti ini?” Orang itu mengatakan “ Ya”. “Kalau begitu sholatlah sekarang, engkau tidak melakukannya karena riya’, ujar Uwais
( Az Zuhd, 412 ).

Uwais Al Qarni, mengajarkan kepada kita soal cara menghadapi bisikan syaitan, yaitu mengembalikan penilaian amal pada bagaimana amal amal kita tatkala kita tidak dilihat oleh siapa siapa. Itulah nasehat dari tabi’in dalam melakukan amal shalih.

Saudaraku, tak perlu berdalih menyalahkan keadaan yang menghalangi kita mengerjakan amal shalih. Tak perlu berdalih “ Wah pakaian saya kotor, dijamak saja, sementara syarat tersebut tidak ada dsb, nanti saja sholatnya dirumah tidak dikantor, sementara maghrib sudah berlalu diperjalanan dsb. Marilah kita berlomba. Bukankah dunia adalah ladang menanam untuk akherat”?

Nada Syafa Amira

Semangat Baru

Semangat Baru

Dalam sebuah latihan fisik ( Mukhoyam ) yang keras, disebuah daerah di Afghanistan, berkumpullah para mujahidin dari berbagai belahan penjuru dunia, untuk berjihad melawan Uni Soviet. Aqidah baja, mental yang kuat serta phisik yang prima telah mereka siapkan. Seorang komandan Mujahidin memberikan petintahnya “ Larilah anda, mengelilingi lapangan ini, semaksimal mungkin. “.Serentak larilah para mujahidin, mengelilingi lapangan yang cukup luas tersebut. Puluhan putaran di lewati,sehingga masing masing peserta merasa tidak kuat dan istirahat. Tinggal seorang saja yang meneruskan larinya, sehingga menjadi perhatian banyak orang. Ketika para mujahidin yang lain, berpikiran bahwa dia akan menghentikan larinya setelah beberapa putaran ternyata orang tersebut terus lari dan lari, sehinngga menimbulkan perhatian banyak orang, betapa kuatnya fisik orang tersebut. Sampai suatu ketika dalam masih dalam kondisi mengelilingi lapangan Pingsanlah ia. Setelah siuman, sang komandan bertanya kepada orang tersebut, “kenapa anda melakukan demikian, kenapa anda tidak beristirahat setelah anda merasa capek ?” Jawab orang tersebut “ Anda memerintahkan, semaksimal mungkin . Inilah Semaksimal mungkin menurut saya”. Subhanallah. Dialah Abdullah azzam. Tokoh Mujahidin Afghanistan, asal Palestine yang menggentarkan musuh dan disegani kawan kawannya. Tidak mengherankan jika Abdurrosul Sayyaf, Burhanudin Robbadi, Gulbuddin Hikmatyar, Usamah Bin Ladin dan tokoh tokoh pejuang Afghanistan lainya berguru pada nya dalam urusan perang di Afghanistan. Tidak mengherankan juga jika Sayap Militer Hammas pernah menjadikan Abdullah Azzam sebagai nama dari sayap militer tersebut, sebelum akhirnya mengunakan nama Izzudin Al Qossam.

Mush’ab Bin Umair, seorang sahabat Muhajirin yang pada awalnya merupakan seorang pemuda yang rupawan dengan perfume mahal, rela meninggalkan ibunya yang kafir, bahkan ketika ibunya mogok makan agar dirinya kembali ke agama nenenk moyangnya dikatakanlah kepada ibunya dengan tegas “ wahai ibuku, sesungguhnya saya sangat sayang dengan ibu. Namun seandaninya ibu punya nyawa 100, dan lepas dari badan ibu satu persatu, sehinga habis tidaklah saya akan meninggalkan agama ini, jika ibu mengajak saya keluar dari agama ini, silakan ibu teruskan saja moghok makan tersebut.” Dikisahkan akhirnya, makan juga ibu tersebut. Marilah kita lihat betapa semangat Mus’ab Bin Umar dalam perang Uhud ketika 1000 orang tentara Muslim, menghadapi 3000 tentara kafir Quraiys bersenjatakan lengkap.Inilah dia Mus’ab Bin Umair, pembawa bendera islam dalam perang uhud. Ketika kemenangan yang hampir diraih, berbalik menjadi kekacauan karena pasukan panah yang tidak amanah, terjadilah pertempuran hebat antara Mus’ab bin Umar yang membawa bendera islam dengan Jagoan Qurais, dengan senjata lengkap. Dalam sebuah serangan putuslah tangan kanan Mus’ab Bin Umair, sehingga bendera dipegang ditangan kiri olehnya. Dengan tangan kirinya tersebut perlawanan dilanjutkan. Serangan barikutnya memutuskan tangan kirinya sehingga hampir hampir bendera jatuh ketanah, maka dijepitnyalah bendera tersebut dengan dua pangkal tangannya yang masih tersisa sampai akhirnya tusukan sangat keras menghantam dadanya sehingga jatuhlah Mus’ah diatas tanah menemui sang kholik dan bendera diambil alih oleh Ali Bin Abi Thalib.Ali Bin Abi Thalib menyambar bendera dengan cepat, karena ada kebiasaan dalam perang bahwa bendera yang telah jatuh ketanah, maka dianggap kalahlah pasukan tersebut.

Saudaraku Itulah contoh dalam kurun yang berbeda. Mus’ab adalah generasi pertama terbaik, sementara Abdullah Azzam adalah tokoh Mujahidin masa kini. Saudaraku, itulah semangat yang diawali dari Aqidah yang kuat, tauhid yang bersih. Mereka tidak loyo, bersemangat, sampai Akhir hayatnya. Jika kita mau menengok sedikit sejarah saja, niscaya akan kita dapati semua generasi terbaik agama ini mempunyai semangat yang begitu tinggi, tidak loyo, bermanfaat bagi orang lain dan pantang menyerah. Pantaslah jika ada ungkapan dari meeka “ Semua masalah adalah kecil, kecuali maksiat kepada Allah ” Bandingkan dengan sekarang, betapa orang banyak berbangga bermaksiat kepada Allah. Berbangga mengumbar Aurat. Berbangga dengan gaya hidup barat dsb.

Saudaraku, Tantangan semakin besar, Namun percayalah,Istiqomah dalam kebaikan adalah yang terbaik. Tidak seharusnya kita lemah. Jadikanlah semua jalan adalah jalan menuju keridhoan Allah. Bergabunglah dengan kafilah Dakwah. Karena sesungguhnya hidup ini begitu berarti.
Daromi Aks