29 Nov 2008


Lama sekali Blog ini tidak ter update. Berbagai kesibukan membuat kegiatan lain lebih terprioritaskan daripada blog . Namun mungkin juga bukan karena itu. Mungkin karena management waktu yang masih belum teroptimalkan.Lebih banyak santai daripada mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. Jika mengingat perkataan Al Ustadz Hasan Al Banna “ Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia”, rasanya diri ini masih sangat jauh dari kesempurnaan yang seharusnya.Entah berapa prosen waktu yang telah termanfaatkan dengan baik.

Karunia sangat besar, Allah limpahkan kepada kami dengan lahirnya Puteri kami yang kedua pada tanggal 2 Agustus 2008 di RS Al Islam Bandung. Alhamdulillah. Sang kakak yang kini berusia 3 tahun dan memasuki masa masa play group kini telah bertambah satu lagi teman main sejati sang adik. Azka Faiha Amany.Semoga Allah menjadikannya anak ini menjadi anak yang shalihah, berilmu, berbakti kepada kedua orang tuanya, cinta dengan dakwah dan harapan terbesar kami anak ini selalu mendapat bimbingandan ridho dari AllaSwth amin.


Sedikit berbagi atau lebih tepatnya bercerita karena kebahagiaan yang ada. Kehadiran Azka Faiha ini menjadikan saya dan istri menjadi begitu sibuk, sibuk dengan kebahagiaan untuk bercerita pada si kecil yang sekarang sudah mulai tengkurap, gemar tertawa dan mulai menyukai warna warna terang yang sangat mungkin menarik hatinya. Hari hari Sabtu & Ahad jika tidak ada acara kantor kami jadikan hari keluarga, untuk berjalan bareng atau sekedar ngumpul dan berbagi. Qurrota A’yun. Demikianlah kata Allah dan Subhanallah, memang sebuah penyejuk jiwa, penyegar kalbu yang tidak bisa dihitung dengan uang. Tertawanya menjadi kebahagiaan di kami. Sakit dan panasnya menjadikan kami khawatir , sehingga harus bergantian berjaga malam. Inilah karunia Allah yang tidak seharusnya kita tidak bersyukur kepadanya.

Setelah beberapa waktu berpisah karena kelahiran di Kota Bandung, sementara saya di jakarta kini Alhamdulillah semuanya telah berkumpul dengan hati senang dan gembira. Tidak perlu Sabtu – Minggu bolak balik Jakarta - Bandung, yang selain tenaga tentu juga biaya yang tidak kecil J. Alhamdulillah. Terima kasih istriku.Sungguh besar pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya. Pantaslah jika Hak ibu lebih besar daripada Bapaknya.

Patut cemburu bagi yang belum menikah, bahwa punya anak itu enak lho ? jadi untuk yang mau, akan, atau bahkan takut menikah kenapa tidak disegerakan saja ???

- Daromi -

29 Apr 2008

Mu'aqobah



Kesibukan kerja mungkin membuat kita terlena, entah karena target yang begitu ketat sehingga tanggung jika tidak terselesaikan atau karena kita memang menikmati pekerjaan sehingga lupa bahwa waktu waktu sholat telah tiba. Atau mungkin juga kita sudah terbiasa dan nyaman dengan melaksanakan sholat di akhir akhir waktu, sehingga tidak sibuk pun waktu sholat di akhirkan. Sholat Dhuhur dilaksanakan jam 13:30 sementara waktu sebelum itu sebenarnya santai juga. Sholat Ashar jika belum jam 16:30 belum dilaksanakan. Toh kerja juga ibadah, mungkin demikian pendapat sebagian orang.Justifikasinya adaaaa aja Padahal kita yakin seyakin yakinnya bahwa tujuan kerja adalah ibadah juga, bahwa sholat di awal waktu adalah yang paling Afdhal, bagi laki laki tentu lebih baik berjamaah. Kita sepakat untuk itu, bahkan jika kita ditanya, segera saja kita akan menjawab bahwa kerja kita juga diniatkan ibadah. Jadi konsepnya sudah benar.

Lingkungan kerja memang berbeda untuk masing masing kantor. Ada yang bekerja dengan full deadline , pressure namun ada juga yang relative santai. Waktu memang kadang menjadi permasalahan namun sikap mental kita sebenarnya lebih menjadikan masalah, apakah kita bisa “ memaksa “ diri kita untuk sholat tepat waktu atau tidak. Biasanya jika kita sudah terbiasa mengakhirkan sholat, perasaan untuk sholat di akhir waktu juga biasa biasa saja. Bahkan mungkin untuk jarak Jakarta – Bogor, Jakarta – Bekasi yang tidak jauh pun dijamak, karena tanggung maghrib dijalan, padahal syarat untuk dijamak belum memenuhi. Padahal jika sudah terbiasa sholat berjamaah di masjid, ketinggalan sholat berjamaah ada perasaan lain, ada perasaan rugi disana.

Para Salafus Shalih memberikan contoh yang sangat menarik dan patut kita contoh untuk hal ini. Mereka memberikan hukuman, Punishment, Mu’aqobah kepada dirinya sendiri manakala mereka ketinggalan dalam sholat sunnah atau sholat berjamaah. Bukan sholat Wajib lho yang ketinggalan, tapi sholat sunnah atau sholat berjamaahnya.

Ketika Abu Thalhah sedang Sholat, didepannya lewat seekor burung,lalu beliaupun melihatnya, sehingga lupa sudah berapa roka’at sholat beliau. Karena kejadian tersebut beliau mensedekahkan kebunnya untuk kepentingan orang orang miskin sebagai sanksi atas kelalaian dan ketidak khusu’annya.

Umar Bin Khattab raddhiyallahu ‘anhu pernah pergi ke kebunnya. Ketika pulang didapatinya orang orang sudah selesai melaksanakan sholat Ashar. Maka Umar berkata “ aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang orang sudah shalat Ashar …! Kini kebun ku aku jadikan shadaqah untuk orang orang miskin “.

Hasan bin Hannan pernah melewati sebuah rumah yang baru selesai dibangun. Beliau berkata “ Kapan rumah ini dibangun ?” Kemudian beliau menegur dirinya sendiri, “ kenapa kamu tanyakan sesuatu yang tidak berguna untuk dirimu ? akan kujatuhkan sangsi dengan berpuasa sunnah.

Subhanallah ini bukan negeri dongneng, namun ini adalah contoh dari generasi generasi terbaik yang memang sudah seharusnya kita mengusahakan semaksimal mungkin untuk mencontohnya. Naik turunya iman sering terjadi, kemalasan sering melanda kita apalagi dengan dunia kerja yang begitu dinamis. Yang terbaik adalah jika kita terseret dalam arus kemalasan dan santai, maka kita harus memaksa diri kita untuk memulainya. Jika kita terbiasa sholat lebih dari Jam 13:00 paksa untuk lebih awal lagi dsb. Jika kita senantiasa menunda nundanya biasanya hari berikutnya pun masih akan kita tunda lagi, itupun belum tentu berhasil. Ulama mengajarkan kita untuk salah satu agar komitmen ini berhasil adalah bergaullah dan akrablah dengan orang orang shalih, niscaya ruhiyah kita akan meningkat,.
“ Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu beserta orang orang yang benar ( Qs 9:119 ).

“ Seseorang itu bersama dengan orang yang ia cintai ( Bukhori - Muslim ).

Berat rasanya jika kita pinginnya sholih, sholat sunnah nya kuat, sholatnya tepat waktu, namun pergaulan sehari hari didominasi dengan pergaulan yang tidak islami. Sangat mungkin turunnya lebih sering daripada naiknya. Pentingnya bergaul dengan orang orang sholih ini, sangat ditekankan oleh para ulama salaf,Salah seorang ulama salaf mengatakan “ Kalau saya merasa malas dalam beribadah maka saya perhatikan wajah Muhammad bin Wasi ( seorang alim yang banyak beribadah ) dan bagaimana kesungguhannya dalam beribadah, kemudian saya ikuti cara ibadahnya selama satu minggu “.

Saudaraku semua, semoga bermanfaat, terutama bagi diri saya sendiri. Saya tujukan tulisan ini terutama bagi diri saya sendiri juga jika berkenan bagi rekan rekan di milis kariramanah ini semuanya. Ayo, kita tingkatkan semangat. Kita lawan kemalasan. Jika kita masing dalam Last minute mentality dalam mengerjakan sesuatu, sudah seharusnya kita mulai rubah. Islam tidak demikian. Tidak salah juga kita mencari rekan yang baik, dan sholih. Jika masih dalam lingkungan yang kurang baik, tidak salah juga dibarengi dengan lingkungan yang kondusif untuk menguatkannya. Karena sahabat yang baik memang sungguh berarti untuk keimanan kita. Peribahasa mengatakan
Sahabat adalah penentu
Jangan Tanya siapa aku
Tanyakan siapa sahabatku
Pasti Anda tahu siapa diriku

Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Wass Wr Wb

16 Feb 2008

PALESTINA


Apakah berlebih lebihan jika anak muda di Indonesia, kaum muda islam Indonesia yang aktif dalam organisasi dan pergerakan islam begitu concern bahkan begitu dekat hatinya dengan perjuangan rakyat Palestina ? Apakah berlebih lebihan jika sebagian anak muda islam di kampus kampus, remaja masjid, Rohis, sebagian diantaranya menggunakan symbol symbol Palestina, dalam sebagian aktivitas sehari harinya ? Apakah berlebih lebihan jika diberbagai blog, website bertebaran berbagai berita, gambar dan dukungan terhadap Negara Palestina ?

Banyak orang berpendapat “ Di Indonesia saja masih banyak masalah kok mikirin Negara lain.” Di Indonesia saja masih kayak gini, banyak yang miskin, banyak yang korupsi kok malah mikirn Negara lain”. Sebagian yang lain, mengatakan “Yang masih belum sholat di negeri ini saja masih banyak, yang belum memahami islam masih begitu bertebarannya,penggusuran dimana mana, yg buta huruf seabreg kok malah mikirin negra lain yang Negara lain saja mungkin tidak mikirin nasib ekonomi Negara kita, bahkan naegara Arab juga tidak begitu peduli dengan masalah Palsetina, kenapa kita jauh jauh kesana ?” Pikirin Negara kita dulu baru Negara lainnya.” Inilah pemikiran yang kedua, yang mungkin lebih banyak daripada yang pertama.

Pemikiran pemikiran demikian terutama yang kedua selalu muncul dan sepertinya bergandengan erat dengan berbagai pemikiran lainya. Ketika terjadi tragedy Bosnia, banyak juga yang nyinyir ketika sebagian orang Indonesia berangkat ke Bosnia Herzegovina sampai seorang Mahasiswa UNPAD wafat disana. Alasanya ya sama seperti diatas. Yang agak berbeda mungkin ketika ribuan sukarelawan Indonesia berangkat secara diam diam ke Afghanistan untuk bergabung dengan Mujahidin Afghan melawan Unisoviet ketika itu. Mungkin ini karena tidak begitu diketahui oleh Media.

Saudaraku, Jika kita hanya akan memikirkan saudara saudara kita yang lain, jika masalah dinegeri ini sudah tuntas, Kapan permasalahan bangsa ini akan tuntas, sehingga kita bisa membantu saudara saudara kita yang tertindas lainnya ? Jika kita hanya bersedia membantu saudara kita di Negara lain jika ekonomi di negeri ini telah baik dan pengangguran udah sangat sedikit, kapan hal tersebut akan terjadi ? Sesungguhnya inilah yang dimaui Yahudi perampas tanah Palestina. Mereka mengharapkan setiap Negara islam sibuk dengan urusan dalam negerinya masing masing sehingga Rakyat Palestina sajalah yang dihadapinya. Diciptaklanlah berbagai masalah di berbagai Negara islam, sehingga masing masing sibuk dengan urusannya. Celakanya jika ada sebagian orang yang mulai concern dengan masalah saudaranya, dicegahlah oleh sesama elemen bangsa tersebut dengan alasan seperti diatas. Perampas tanah palestina tersenyum dengan enaknya.Asyik… masing masing negra telah sibuk dengan urusannya masing masing.




Negara Indonesia ini adalah Negara yang kita cintai, yang kita inginkan rakyatnya makmur, yang bebas dari koruptor dan sejahtera rakyatnya. Namun janganlah nasionalisme yang ada menjadikan lupa terhadap penderitaan bangsa lain, khususnya masalah Palsetina. Kita bangun negara ini namun tetap kita Bantu saudara kita yang dirampok, direbut tanahnya ditindas dan diawasi untuk sholat di masjid Al Aqso.Bagaimana mungkin untuk sholat di tanah sendiri, dimasjid sendiri harus ijin pada orang lain dan mereka yang menentukan bolah atau tidaknya ???

Saudaraku, coba kita bayangkan jika yang mengalami penindasan adalah kita, kemudian kita meminta pertolongan dari saudara saudara kita bangsa lain, namun saudara saudara kita di Negara yang lain tidak mau membantu alasannya sibuk dengan urusannya masing masing, Bagaimana perasaan kita ? Betapa kita akan merasa sendirian ? Bukankah Inamal Mukminuna Ikhwah ? Hanya mungkin karena kita sekarang dalam posisi yang tidak terjajah oleh Negara lain, hati kita menjadi agak tebal untuk melihat hal tersebut.

Saudaraku, Palestina mempunyai tempat yang sangat besar dalam hati umat islam, karena disinilah ada masjidil Aqsa, kiblat pertama umat islam.masjid Mulia yang diberkati, tempat singgah Rosulullah ketika di Mi’rojkan Allah, Masjid ini bukanlah milik rakyat Palestina, namun masjid ini milik umat islam.Sebuah MAsjid yang sangat diberkati oleh Allah dengan berbagai sejarah dan keunggulannya. Melukai masjid ini hakekatnya adalah melukai seluruh umat islam. Menggali taerowongan didalamnya sungguh merupakan penghinaan yang belum pernah dilakukan kecuali setelah 1948 kesini. Begitu jauhnya keadaan ini jika diandingkan dengan ketika Rosulullah menakhlukkan benteng Khaibar atau ketika Umar Bih Khattab membuka gerbang kota Yerusalem. Tidak salah jika dikatakan bahwa tegaknya Negara Palestina seperti sebelum tahun 1948 adalah sebuah perjuangan besar yang sudah seharusnya karena memang Negara ini dijajah oleh Zionis. Satu satunya Negara yang belum merdeka saat ini dengan tanah begitu luas dan strategis adalah Bangsa Palestina.Sebuah bangsa yang mempunyai begitu banyak saudara diberbagai belahan benua, namaun sebagian besar diantaranya terdiam dengan penderitaan mereka, bahkan sampai peta mereka hampir hampir hilang dari peta dunia.

kini bahkan untuk hal seperti demo solidaritas untuk Rakyat Palestina pun sebagian kalangan menganggapnya hal yang tidak pantas. Padahal dalam Al Qur’an sangat jelas bahwa umat ini adalah umat yang satu yang mempunyai kesatuan Aqidah dan kesatuan ibadah. “ Sesungguhnya ( umat tauhid ) ini adalah umat kamu, umat yang satu dan Aku adalh Robb-mu, maka sembahlah aku.” ( Al Anbiya’ : 92 ). Lebih jauh Negara ini memang dirampas tanahnya, dicurangi dan dijajah dengan mengundang berbagai bangsa yahudi di berbagai belahan dunia untuk kesana dengan konsekuensi mengusir penduduk aslinya. Inilah penjajahan yang dalam piagam PBB ataupun undang undang Negara ini dibenci.

Saudaraku, One men one dollar to save Palestine yang pernah dilakukan, berbagai tabligh Akbar baik di berbagai masjid, DDII, kampus dsb, Nasyid dari izzis, Shaotul Harokah, Gondes, Ruhul Jadid, dsb, berbagai poster, selebaran, buku sampai VCD tentang perjuangan bangsa Palsetina, penggunaan symbol symbol palestina di Tas, Jaket , kaos dsb adalah salah satu usaha dari berbagai organisasi islam dan sebagian umat islam Indonesia untuk membangkitkan ghiroh umat ini untuk membantu saudara saudara kita yang sampai kini masih tertindas.

Sangat lekat ayat Al Qur’an tentang hal hal berikut: “ Sesungguhnya orang orang mukmin itu bersaudara…” ( Al Hujurot : 10 )
“ dan orang orang beriman laki laki dan orang orang yang beriman perempuan sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yang lain … “ ( QS At Attaubah : 71 ) dsb.

Tabiat islam rupanya tidak membiarkan umat ini tertidur lama. tunas itu telah muncul dan kian menjadi besar.Mudah mudahan kita digolongkan Allah menjadi bagian dari orang yang memperjuangkan agama ini dan membantu saudara saudara kita yang tertindas dipalestina, dengan tangan, lisan ataupun dengan hati kita. Amin.

Semoga bermanfaat, mohon maaf jika kurang berkenan.

Wass Wr Wb

- Daromi Aks -










2 Feb 2008

IKLAN


Rupanya iklan menjadi faktor yang sangat penting dalam menunjang kesuksesan sesuatu. Wajar jika perusahaan perusahaan besar mengobral puluhan bahkan ratusan juta untuk sebuah iklan.Tujuannya satu biar produknya laku dan keuntungan mengalir. Wajar jika suatu produk kendati secara kualitas kalah baik, dilakukan Blind test ( Consumer test dengan merk disembunyikan ) kalah, namun pangsa pasarnya tetap menjadi raja, semua karena pengaruh iklan. Brand image yang salah satunya karena keberhasilan iklan menjadi tujuan yang dilakukan dengan sungguh sungguh karena inilah salah satu indikator keberhasilan besar. Pembentukan opini. Pembentukan image. Sering sekali kita melihat masyarakat menggeneralisasikan, air minum kemasan dengan Aqua padahal beragam Merk bertaburan untuk hal ini. Mie instatnt diidentikkan dengan Indomie, Bahkan Pasta gigi digeneralisasikan dengan “ odol “ padahal merk odol justru tidak dijual lagi. Inilah kekuatan image.

Tidak berbeda dengan product pun kini umat islam telah diserang dengan berbagai iklan yang menjatuhkan. Kalimat yang begitu mulia dibuat image menakutkan.Jihad, diidentikan dengan teror. Memahami islam secara lengkap (syamil ) dikatakan fanatik. Berjengggot, bercelana ngatung diidentikkan wahabi dsb.Bahkan di Rusia kalimat Allah hu Akbar pernah diidentikkan bagi orang yang mau menembak dan masih ribuan jenis pembunuhan karakter lain yang ternyata sedikit banyak membawa keberhasilan.

Gampang sekali kita lihat saat ini , umat yang mengaku islam tapi mengatakan bahwa tidak ada satupun agama yang berhak mengklaim kebenaran. Banyak sekali kita lihat, orang yang beragama islam, bahkan dianggap ulama tapi takut terhadap syari’at islam. Mungkin maksudnya “islam ya islam, tapi mbok yao dicocok cocokkan dengan kondisi daerah ini, adapt istiadat ini, peraturan disini dsb”. Islam itu baik lho, adil, mengatur hubungan manusia dengan Khaliqnya, tapi untuk mengatur hubungan dengan manusia khan ada peraturan lain yang lebih up to date dsb. Jika demikian entah berapa prosen, Al Qur’an yang pada hakekatnya tidak dianggap. Jika demikian pencomotan Al Qur’an yang dipakai di masing masing daerah akan berbeda. Padahal keimanan tidak mengenal prosentase. Harus 100 % bahwa Qur’an itu Haq dan berlaku terus, disemua daerah pula.

Ghazwul fikr, Perang pemikiran lewat berbagai media, seminar, buku, TV, radio dsb ibarat iklan besar yang memperebutkan hati manusia. Dan umat dengan jumlah 1,5 Milyar adalah targetnya. Tidak salah jika kita tetap melihat teori Samuel Hangtington tentang benturan peradaban pasca perang dingin AS – US yang menempatkan islam sebagai lawan peradaban berikutnya. Dan jika sedikit saja kita jeli, akan kita dapati betapa iklan iklan tersebut sangat kuat dan besar, masuk ke rumah rumah bahkan kamar hampir setiap kita, tidak mengenal waktu dari Pagi, siang, sore sampai malam, melalui TV, Radio, Internet dsb.

Tidak heran juga jika sekarang Falsafah Ibnu Arabi, Fritjoh Schuon, Hegel dan entah siapa lagi bertaburan di dunia maya dan media. Tujuannya hanya satu “ PLURALISME agama, ‘ katanya “ menentang fundamentalisme. Sangat mirip Pluralisme ini dengan Prinsip Liberty, Egality, Fraternity ( kebebasan,Persamaan, Persaudaraan ) yang merupakan proyek besar Yahudi Zionis.Kelihatannya sangat indah,sejuk namun dibalik itu, inilah pendapat kacau yang menjungkir balikkan nilai nilai islam. Sedikit saja mari kita melihat jargon terkenal yang diusung oleh Nurholis Madjid “ Ibarat Roda, pusat roda adalah tuhan dan jari jarinya adalah jalan berbagai agama. Bisa diartikan satu Tuhan banyak Jalan.” Padahal sudah Qoth’i, sudah jelas bahwa agama selain islam tertolak. Yang mengatakan tuhan itu 3 menurut konsep islam tertolak. Yang mengatakan Tuhan dari Kapilawastu menurut konsep islam tertolak, yang mengatakan bahwa yang memberikan keselamatan / kesusahan dewa wisnu / syiwa akan tertolak bahkan yang tidak mengakui Rosulullaah Muhammad pun menurut konsep Islam pasti tertolak.Inilah konsep islam yang harus diyakini dengan tetap menghormati pemeluk agama lain karena menghormati bukan berarti membenarkan.

Iklan memang manjadikan kaum pluralisme yang sebenarnya berjumlah sedikit menjadi terlihat besar ( GR lagi ).Iklan memang menjadikan anak anak kelas ekonomi menengah kebawah yang kantongnya terbatas senang bergaya, nongkrong, merokok bahkan saking gayanya celananyapun mlorot ‘ medle medle tidak karuan. Iklan memang menjadikan manusi menjadi konsumtif.dan iklan memang bisa mempengaruhi pola pikir manusia dan image terhadap sesuatu. Iklan berbagai product kebutuhan masyarakat konsumtif mengepung seluruh sudut sudut di negeri ini termasuk daerah daerah kumuh tanpa peduli kemampuan financial yang ada. Demikian juga “iklan iklan” yang mempunyai maksud menjauhkan terutama generasi muda dari Qur’an bertebaran dimana mana.mailto:nada369@gmail.com

Jika kita sudah mengatahui demikian, alangkah baiknya jika kita selalu membentengi diri dengan ajaran agama yang benar, syamil, meyakini bahwa agama ini sebaik baik agama dengan tetap menghormamti agama lain seperti prinsip prinsip islam yang telah rosulullah ajarkan, dan dilain pihak menjadi bagian dari golongan yang mensyiarkan islam dan menjadi barisan dalam kafilah dakwah. Dakwah tidak akan pernah henti baik kita ikut atau tidak. Amar Ma’ruf nahyi munkar tidak akan pernah terhenti baik kita ikut atau tidak. Dimanapun kita berada, apapun posisi kita sudah seharusnya kita selalu berusaha dengan sungguh sungguh untuk ikut menegakkan agama ini.

Semoga Allah menggolongkan kita kedalam golongan orang orang yang tidak terlena oleh dunia dan semoga Allah Swt menjadikan kita orang yang istiqomah di jalan yang Haq. Istiqomah dalam membangun kembali mercusuar yang telah runtuh sejak 1924 yaitu tegaknya khilafah islamiyah. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

- Nada -

Banjir Lagi nih...

Jakarta banjir lagi. Kota yang megah dengan gedung gedung tinggi dipinggir pinggir jalan, Mall mall, pusat perbelanjaan menjamur plus rumah rumah kumuh dibelakangnya bahkan disebagian sudut ibu kota terendam air. Thamrin, Istana Negera, Istana merdeka, Tanah Abang dan ratusan titik lainnya terendam banjir.Kesulitan menimpa begitu banyak orang, Dari yang di bandara sampai yang mau pulang kerja. Dari yang naik mobil pribadi, kendaraan umum bahkan sampai motor. Jakarta benar benar banjir besar diluar siklus 5 tahunan yang belum teratasi tersebut. Rekan rekan sekantor banyak yang pulang cepat karena rumahnya tergenang banjir.

Alhamdulillah daerah Kampung Melayu, Bukit Duri dsb dekat dengan saya tinggal justru kali ini bebas dari banjir. Aman. Kampung Pulo aman, Bidara China Aman, Bukit Duri aman.bantaran kali Ciliwung aman. Terang saja aman, karena ini bukan banjir kiriman dari bogor yang rutin membanjiri wilayah wilayah ini. Banjir kali ini murni karena Drainase dan sanitasi air yang buruk di Jakarta, bukan karena semata banjir kiriman dari daerah lain. Drainase yang buruk, menyebabkan ratusan titik di ibukota terendam air.Kalau mau cari alasan lain sih bisa saja seperti kata Gubernur Fauzi Bowo, karena masyarakat tidak teratur buang sampah dsb. Alasan ini memang mudah dilontarkan, namun tidak cukup memuaskan bagi orang yang berpikir kritis.

“ Kemane Ahlinyeee nih…? Katanya ahli kok lebih parah dari sebelumnyee… dsb. Kalimat klaim klaim sebagai ahlinya membenahi Jakarta masih sangat lekat melekat pada Gubernur Fauzi Bowo ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. “ Serahkan kepada Ahlinya. Ingat jika urusan tidak diserahkan kepada ahlinya tunggulah kehancurannya”. Bahkan di tembok dekat rumah saya tertulis “ Urusan Jakarta serahkan kepada Ahlinya ( Al hadist ) – padahal mana ada hadist menyebut kota Jakarta J - . Klaim klaim tersebut mengatakan bahwa seolah Pak Fauzilah benar benar ahlinya.Pesaingnya bukan ahli. Harusnya jika terjadi begini parah banjirnya , malu juga kepada rakyatnya.Minta maafpun saya rasa tidak ada salahnya.

Permasalahan Jakarta yang besar ini terutama masalah banjir, rasanya sulit untuk diselesaikan dengan segera. Tidak Gubernur Fauzi Bowo, Tidak Adang Daradjatun atau yang lainya. Jikapun Adang – Dani kemarin terpilih pun belum tentu Banjir demikian tidak terjadi. Hanya permasalahannya klaim di berbagai tempat sebagai “ ahlinye “ ini yang perlu diingatkan kepada Gubernur Fauzi Bowo karena Strong point waktu kampanye disana dan selalu dijadikan sebagai jargon unggulan untuk mendulang suara.

Nah jika sudah merasa sebagai ahlinya mengurusi Jakarta namun tetap terjadi demikian, menurut saya untuk ke depan nya tidak usah lah mengkalim sebagai ahlinya membenahi kota ini. Pelajaran juga untuk calon pemimpin di daerah lain, jika sedang mengajukan diri Cari jargon yang lebih luwes dan bisa tercapai target. Jika pun mau tetap menggunakan kata ahli mungkin bisa ditambahi dengan kalimat agak luwes misalnya “ serahkan ke kami yang agak ahli dsb“. Memang kurang pantes ya, malah mungkin mengurangi jumlah pemilih , namun janji janji demikian memang sangat mungkin nanti akan ditagih oleh pemilihnya karena para pemilih memilih beliau karena jargon tersebut.

Jikapun boleh sedikit berpendapat alangkah baiknya Gubernur DKI mengurangi pembangunan Mal Mal dan berbagai gedung gedung tinggi yang menghilangkan berbagai resapan air. Burung burung di laut Ancol pun sudah pada pergi ke Pulau Seribu bahkan sebagian ada yang ke Pulau Christmast. Ini karena lahan mereka yang telah diambil manusia, juga Jakarta yang tambah hari kian panas. Tidak salah jika penghijauan digalakkan untuk menyegarkan kota Jakarta sekaligus menambah resapan air sehingga Jakarta menjadi lebih nyaman untuk para penduduknya. Amin.

-Nada -